
Singapura, BeritaJoin.com — Kiprah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Indonesia kembali mencuri perhatian dunia. Salah satu UMKM unggulan binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Papua Barat, CV Papua Global Spices (PGS), sukses tampil sebagai exhibitor dalam ajang internasional FHA–Food & Beverage 2025 yang digelar pada 8–11 April 2025 di Singapore Expo, Singapur800a.
FHA–Food & Beverage merupakan pameran industri makanan dan minuman terbesar serta paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara. Keikutsertaan PGS di ajang ini bukan tanpa perjuangan. Perusahaan asal Fakfak tersebut harus melewati proses kurasi ketat tingkat nasional yang diselenggarakan Bank Indonesia pada Februari lalu di Jakarta. Dari ratusan UMKM binaan dan mitra KPwBI seluruh Indonesia, hanya 15 UMKM terpilih yang mendapatkan kehormatan mewakili Indonesia—dan PGS menjadi salah satunya.
Dalam pameran tersebut, PGS memperkenalkan produk unggulan berbasis pala (nutmeg/Myristica fragrans), termasuk turunan inovatifnya. Yang paling mencuri perhatian adalah Nutmeg Butter, produk inovasi yang memadukan kekayaan rempah Papua Barat dengan teknologi pengolahan modern. Respon pasar sangat menggembirakan, dengan ketertarikan tinggi datang dari pelaku industri F&B internasional, jaringan hotel bintang lima, hingga calon investor dari Eropa.

“Banyak yang mengaku baru pertama kali melihat produk seperti Nutmeg Butter. Mereka terkesan dengan kualitasnya, potensi aplikasinya di dunia spa premium, dan kemampuannya menjawab tren makanan sehat global,” ujar Sofia Ekawati, pemilik CV Papua Global Spices.
Salah satu kunci daya saing produk PGS adalah penggunaan teknologi Cold Solar Dryer yang difasilitasi oleh Bank Indonesia. Teknologi ini memastikan produk bebas aflatoksin dan memenuhi standar mutu internasional—sebuah nilai tambah penting dalam penetrasi pasar global.
“Dukungan Bank Indonesia tidak hanya membuka pintu menuju pasar global, tapi juga memperkuat kapasitas kami dalam menjaga kualitas produk. Kami bangga dapat membawa nama Fakfak dan rempah-rempahnya ke panggung dunia,” tambah Sofia.
Partisipasi PGS di FHA 2025 juga menjadi wujud nyata dari komitmen Bank Indonesia dalam mendorong ekonomi daerah melalui penguatan UMKM. Program pendampingan kepada 15 UMKM terpilih ini melibatkan 46 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) serta 5 Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPwLN) Bank Indonesia, sebagai bagian dari strategi memperluas akses keuangan dan membuka peluang pasar internasional bagi produk lokal.
Dengan prestasi ini, Papua Barat tak hanya dikenal sebagai tanah eksotis nan kaya alam, tapi juga sebagai pemain potensial dalam industri rempah global, membuka jalan baru bagi Fakfak sebagai sentra rempah premium Indonesia di mata dunia.