
SMPN 2 Manokwari Rayakan Kelulusan Penuh Haru: 29 Siswa Raih Prestasi Internasional di Ajang Matematika Dunia
Manokwari, BeritaJoin.com — Momen kelulusan tahun 2025 bagi siswa/i kelas IX SMP Negeri 2 Manokwari berubah menjadi hari yang tak terlupakan, penuh haru, bangga, dan semangat juang yang membara. Tidak hanya seluruh 300 siswa dinyatakan lulus tanpa terkecuali, namun prestasi luar biasa juga ditorehkan lewat ajang internasional bergengsi: International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC).
Perayaan kelulusan yang digelar di Hotel Vitta Manokwari, Senin (2/6), menjadi saksi kebanggaan para guru, orang tua, dan masyarakat. Dalam suasana penuh sukacita, Kepala SMPN 2 Manokwari, Margariet Pondajar, M.Pd, menyampaikan apresiasi yang dalam kepada seluruh peserta didik yang telah lulus dan membuktikan bahwa SMPN 2 Manokwari bukan sekadar sekolah, melainkan Sekolah Juara.
“Setelah lulus dari sini, kami berharap kalian tetap menjadi kebanggaan orang tua, menjaga nama baik sekolah, serta terus belajar dan berkarya hingga sukses,” ujar Margariet penuh semangat.

Namun bukan hanya kelulusan yang jadi sorotan hari itu. Salah satu pengumuman paling menggetarkan ruang acara adalah prestasi membanggakan dari 29 siswa kelas IX yang berhasil mengukir nama Indonesia, khususnya Papua Barat, di panggung matematika internasional.
Mewakili Papua Barat di Kompetisi Matematika Tertua Dunia
Dalam ajang IKMC—kompetisi matematika internasional tertua yang telah digelar sejak 1991 dan diikuti oleh lebih dari 92 negara—SMPN 2 Manokwari menjadi satu-satunya sekolah dari Papua Barat yang tampil di level dunia. Dari total 30 siswa yang disiapkan untuk mengikuti lomba, 29 berhasil tampil dan meraih medali. Satu siswa tidak dapat hadir karena alasan kesehatan.
Raihan prestasi yang diraih:
Medali Emas: 7 siswa
Medali Perak: 17 siswa
Medali Perunggu: 5 siswa
“Ini adalah capaian yang tidak hanya membanggakan sekolah, tetapi juga Provinsi Papua Barat dan Indonesia. Kami umumkan pada saat perayaan ini agar bisa menjadi motivasi bagi seluruh anak-anak Papua lainnya bahwa mereka juga bisa bersaing di level dunia,” ujar Margariet haru.

Peran Guru dan Orang Tua yang Tak Tergantikan
Margariet juga menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari pendampingan intensif para guru kompeten yang selama ini bekerja dalam senyap, mendampingi dan membimbing siswa tanpa lelah.
Tepuk tangan bergemuruh mengiringi pengumuman peraih medali. Suasana haru pun tak bisa dibendung ketika para orang tua menyaksikan anak-anak mereka berdiri di atas panggung, membawa nama baik sekolah, daerah, dan bangsa.
“Saya tidak menyangka anak saya bisa meraih medali emas di ajang internasional. Ini hadiah kelulusan terindah,” ungkap salah satu orang tua sambil menitikkan air mata.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 300 orang tua dan wali murid ini menjadi simbol nyata bahwa pendidikan adalah alat paling kuat untuk mengubah masa depan. Dan hari itu, SMPN 2 Manokwari telah membuktikan bahwa anak-anak Papua memiliki potensi besar untuk menginspirasi dunia.