
SBSI 1992 Papua Barat Rayakan HUT ke-33, Tegaskan Komitmen Perjuangkan Kesejahteraan Buruh
Manokwari, Berita Join.com — Dalam semangat memperjuangkan hak-hak pekerja, Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 Papua Barat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-33 secara sederhana namun penuh makna di Awin Café, Pantai BLK, Kabupaten Manokwari, Jumat (25/4/25).
Ketua DPD SBSI 1992 Papua Barat, Rommeyr Julius Darius Arwam, dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar mengenang perjalanan panjang organisasi, tetapi juga sebagai momentum memperkuat komitmen untuk membela dan memperjuangkan kesejahteraan buruh di Papua Barat.

Pada momen ini, DPD SBSI 1992 Papua Barat juga menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada empat Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari empat kabupaten, yakni:
Ketua DPC SBSI 1992 Kabupaten Manokwari,
Ketua DPC SBSI 1992 Kabupaten Pegunungan Arfak,
Ketua DPC SBSI 1992 Kabupaten Manokwari Selatan, dan
Ketua DPC SBSI 1992 Kabupaten Teluk Bintuni.
“Penyerahan SK ini menandai dimulainya langkah baru untuk memperluas pelayanan dan advokasi kami di berbagai daerah. Setiap DPC kami instruksikan untuk segera membuka Posko Pengaduan Buruh guna menampung keluhan, aspirasi, dan kebutuhan pekerja di wilayah masing-masing,” tegas Rommeyr di hadapan para pengurus dan tamu undangan.
Lebih jauh, Rommeyr juga mengumumkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PHK, yang bertugas mendampingi pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja, serta memberikan perlindungan hukum dan advokasi yang dibutuhkan.
“Perlu diketahui, SBSI 1992 hadir di Papua Barat bukan untuk kepentingan lain, melainkan untuk satu tujuan mulia: memperjuangkan kesejahteraan buruh. Kami ingin memastikan suara buruh tidak hanya terdengar, tetapi diperjuangkan dengan nyata,” katanya.
Ia pun menutup sambutannya dengan menyerukan semangat persatuan dan perjuangan:
“Damai Indonesiaku, Sejahtera Karyaku.”
Acara perayaan HUT SBSI 1992 ini berlangsung sederhana namun penuh kekeluargaan, menandai babak baru dalam penguatan organisasi serikat buruh di Tanah Papua Barat.